Kamis, 19 Maret 2015



Masyarakat Indonesia sebagian besar bekerja menggunakan beban fisik. Masyarakat cenderung melakukan kegiatan semaksimal mungkin untuk mendapatkan penghasilan sebanyak-banyaknya. Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus tanpa diselingi istirahat dapat mengakibatkan dampak negatif dalam waktu panjang. Kegiatan yang dilakukan secara berkepanjangan dengan posisi yang salah juga dapat mengakibatkan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Masalah ini sering diabaikan oleh masyarakat, karena itu masyarakat perlu diberikan suatu edukasi untuk dapat memahami dampak yang terjadi akibat kelelahan kerja. Salah satu cara terjun langsung ke masyarakat yaitu dengan melakukan Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat (P2M).
Pelaksanaan P2M merupakan salah satu kewajiban dari universitas dan disetiap jurusan. Pelaksanaan P2M banyak bermanfaat bagi mahasiswa, masyarakat maupun dari instansi bersangkutan. Dalam pelaksanaan ini dapat memadukan teori yang didapat dengan pelaksanaan secara nyata. Program ini dapat menuntun mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dengan berinteraksi sesuai dengan adat di setiap lokasi.
P2M seseungguhnya selain bermanfaat untuk mahasiswa juga bermanfaat untuk warga sekitar yang ikut berpartisipasi untuk datang dan berperan aktif dilokasi. Dari P2M yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi akan meningkatkan ilmu masyarakat awam.
Di dalam P2M yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Fisioterapi Universitas Dhyana Pura di Banjar Senganan Kanginan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, tanggal 20 – 22 Februari tahun 2015 yang bertemakan KINEMATIKA III ( Kinerja Eksternal Mahasiswa Fisioterapi Kemasyarakat ). Dari tema diatas kami bertujuan untuk membantu masyarakat dalam gangguan fungsi gerak pada tubuh yang dimana masyarakat bermayoritas sebagai peternak dan petani.
Disini kami memberikan kuisioner dengan Nordic Body Map dan 30 pertanyaan tanda - tanda kelelahan umum selanjutnya melakukan assesment, diagnosa, perencanaan, intervensi serta re-evaluasi kepada klien kami. Adapun jumlah masyarakat berpartisipasi ada 128 orang. Rata – rata keluhan yang di miliki oleh masyarakat desa Sengganan antara lain Back Pain, Elbow, Tendinitis Bicipitalis, Tendinitis Supraspinatus, Tremor, Frozen Shoulder, Piriformis Syndrom, serta Stroke. Modalitas yang kami gunakan adalah Infra Red (IR), Manual Therapy, dan Exercise Therapy. Sebagian Besar keluahan yang dialami klien dapat membaik setelah kami tangani. Pada KINEMATIKA III ini kami menjumpai klien yang mengalami Stroke, sehingga harus kami intervensi secara rutin selam 3 hari. Excercise Therapy juga kami berikan kepada beberapa klien untuk mengoptimalkan fungsi gerak tubuh klien.








0 komentar:

Posting Komentar