Minggu, 11 November 2012

Manual Lymph Drainage Vodder (MLDV)

image

       MLDV merupakan sebuah spesialisasi dari Fisioterapi. teknik ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 2005 yang dibawa oleh Ibu Renee Go, seorang Fisioterapis warga negara Belanda yang merasa terpanggil untuk membantu meningkatkan kualitas Fisioterapi di Indonesia. Untuk mendapatkan spesialisasi MLDV, haruslah seorang Fisioterapis yang akan melalui sebuah pelatihan selama minimal 110 jam selama 2 minggu dengan teori dan praktek klinik. spesialisasi ini berlaku di seluruh dunia, karena Instruktur nya pun seorang Master teacher MLDV.Kita patut berbangga hati karena dikawasan asia tenggara , baru di Indonesia yang memiliki Fisioterapis MLDV.Saat ini jumlah Fisioterapi MLDV sekitar 200 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kita mungkin bertanya-tanya apa itu MLDV ? . Dalam tubuh manusia 2/3 bagiannya terdiri atas cairan dimana Cairan ini terdapat didalam / disekitar sel-sel tubuh, pembuluh darah, pembuluh limfe, dan otak. Banyak proses tubuh didalam tubuh kita yang terjadi melalui cairan tubuh ini, antara lain penghantaran rangsang saraf, pengangkutan hormon atau zat-zat yang merugikan ( misal bakteri ), pertukaran zat-zat , atau pertukaran gas-gas ( seperti zat asam / zat asam arang ). Proses – proses yang terjadi melalui Cairan tubuh ini kita sebut Waterhuishouding yang amat penting dalam mempertahankan Homeostasis tetap dalam keadaan optimal

Tubuh dalam keadaan yang seimbang optimal apabila waterhuishouding dalam keadaan optimal. Sistem limfe ( pembuluh limfe dan kelenjar limfe ) memainkan peranan yang penting dalam menciptakan dan mempertahankan keadaan yang ideal untuk sel-sel tubuh kita, yang mana berperan dalam pemberian nutrisi, pembersihan dan pengaliran. Dengan demikian limfedrainase ( pengaliran limfe ) merupakan fungsi yang normal dan alamiah dari tubuh kita. Fungsi ini dapat mengalami hambatan atau gangguan oleh adanya kecelakaan, penyakit atau stress. Pada keadaan itu, ganguan atau hambatan tersebut diatas dapat diatasi dengan pengaliran limfe secara manual ( dengan menggunakan tangan ) yang kita sebut sebagai teknik MLDV.Tehnik terapi ini dilakukan pada jaringan pembuluh lymphe, kelenjar lymphe, cairan interstitial dan vena. Adapun tujuan dari MLDV yaitu : ( 1 ) Merangsang regenerasi cell dan menghambat degenerasi sel, ( 2 ) Meningkatkan immunitas, ( 3 ) Relaksasi melalui stimulasi parasimpatis.

Teknik Manual Lymph Drainage ad modum Vodder (MLDV) adalah teknik dengan menggunakan metode inhibisi (menghambat) orthosympathetic dan menstimulasi parasympathetic. Teknik ini selalu diawali dengan teknik Basic yang dilakukan pada area jugular-abdomen-mobilisasi diafragma. Teknik ini akan memberikan efek cepat pada syaraf vagus (syaraf cranial X) yang akan memprovokasi stimulasi sistem parasympathetic sehingga berefek langsung pada seluruh sistem limfatik. Hasilnya adalah relaksasi dan Mental Awarenes (kesadaran mental).

Tekanan yang dilakukan pada teknik ini adalah sangat ringan karena untuk melengkapi tekanan hidrostatik jaringan, dan juga mempunyai efek parasympathetic.

Gerakan memompa pada teknik ini tidak akan memprovokasi keluarnya histamin di bawah kulit yang bisa mengakibatkan hiperemia (kulit memerah) seperti yang selalu terjadi bila dilakukan teknik massage klasik. Teknik gerakan massage klasik tidak mempunyai efek drainase (pengairan) yang sebenarnya karena bersifat kuat/keras, dengan tekanan yang tidak elastis, dan juga malah mengosongkan pembuluh darah bagian dalam sehingga menghindarkan regenerasi plasma dari alirannya ke dalam jaringan. Dan bahkan sering terjadi kerusakan pembuluh-pembuluh dan kapiler-kapiler dengan rasa nyeri dengan adanya hematoma.

Untuk mendapatkan efek pompa cairan maka lymph drainage menggunakan teknik gerakan spiral sirkuler yang memompa cairan ke dalam kemudian keluar dengan konsentrasi sentuhan pada ujung jari. Gerakan spiral juga mengaktifkan pulsasi angion (pembuluh limfe) dan menghambat sistem orthosympathetic.

Dengan teknik ini relaksasi jaringan akan tercapai sehingga memungkinkan cairan limfe untuk penetrasi dengan membawa oksigen dan material pembangun yang baru untuk meregenerasi semua organ dan jaringan.

Pengalaman para praktisi MLDV di lapangan adalah dengan memberikan terapi MLDV ini, mereka (therapis) juga mendapatkan hasil serupa seperti yang diperoleh oleh pasien yaitu berada di dalam "kondisi parasympathetic".


INDIKASI.

MLDV dapat diberikanpada kasus-kasus dibawah ini :
1. lymfeoedem.
2. Oedema postraumatis dan post operatif, seperti :
- Pembengkakan lengan post mastectomi.
- Terkilir.
- Patah tulang.
- Haematom.
- Algodistrofi ( antara lain sudeck ).
3. Rematik dan pembengkakan yang disebabkan rematik, seperti:

-Aspesifik mesenchymreaksi.
- Arthritis infektif.
- Penyakit autoprogresif ( antara lain kronis polyarthritis ).
- Coxatrosis.
- Periarthritis humeroscapularis.
- Cervicalgia.
4. Keluhan pada sistema saraf.
- Susunan saraf pusat: perifokal oedem ( Foldi ), apopleksi, multipel sklerosis.
- Susunan saraf tepi: trigeminus neuralgia, facialis parese, migraine.
- Keluhan karena nervous: gangguan tidur, stress, gangguan usus ( antara lain konstipasi ).
5. Keluhan THT :
- Tinitus aurius ( telinga berdengung ).
- Radang selaput lendir kronis.
- Sinusitis kronis.
6. Extraksi gigi – orthodonsi – gangguan gusi, paradentose.
7. Kasus pediatri : cerebral parese, kelainan neuropati.
8. Problema dermatologi :
- Exzema kronis.
- Neurodermatis.
- Acne.
- Jaringan parut pos operasi.
9. Keluhan internis : bronchitis kronis, emfisema, asthma-bronchiale, pada intoksikasi oleh makanan atau medikasi dan mucoviscidose.
10. Kasus geriatri : osteoporose, problema vasculer.
11. Gangguan sirkulasi : sclerose otak, glaucoma, oedem karena venus stasis, arthritis, claudikasio intermitten, varicose ulcer.
12. Kasus sport injuri : sakit otot, haematom dan lesi.

KONTRA INDIKASI.
1. Absolut kontra indikasi : kanker, infeksi umum ( demam ), Decompensatio Cordis, TBC dan transplantasi organ.

2. Relatif kontra indikasi :
- infeksi lokal
- Asthma bronchiale: MLDV dapat membangkitkan anval karena rangsangan pada parasimpatis.
- Astma cardiale.
- Hyperthyroidea: hindarkan penanganan pada kelenjar gondok.
- Vagoton pasien.
- Kemungkinan reaksi kelelahan.

Semoga tehnik MLDV ini bisa berkembang pesat di Indonesia dan mambantu meningkatkan taraf derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
                                         
                              Video of Youtube - Facial Treatments - Manual Lymphatic Drainage


Video of Youtube - Manual lymphatic leg drainage 




Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com
                http://artikel.indonesianrehabequipment.com

0 komentar:

Posting Komentar