33

IMFI Regional IV

Show Your Action!!

gubernur baru

Kepengurusan baru IMFI Regional IV

Ditandai dengan penyerahan simbolis proker sebelumnya kepada Risca Priatindini sebagai Gubernur IMFI Regional IV periode 2013/2014

pengurus baru

BPH Regional periode 2013/2014

Semangat IMFI Regional IV!!

muswil imfi

Muswil IMFI Regional 4

Kebersamaan dalam rangkaian muswil di IIK Kediri

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 22 Maret 2015

Olimpiade Nasional Geriatric Dementia Universitas Muhammadiyah Surakarta


Kamis, 19 Maret 2015



Masyarakat Indonesia sebagian besar bekerja menggunakan beban fisik. Masyarakat cenderung melakukan kegiatan semaksimal mungkin untuk mendapatkan penghasilan sebanyak-banyaknya. Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus tanpa diselingi istirahat dapat mengakibatkan dampak negatif dalam waktu panjang. Kegiatan yang dilakukan secara berkepanjangan dengan posisi yang salah juga dapat mengakibatkan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Masalah ini sering diabaikan oleh masyarakat, karena itu masyarakat perlu diberikan suatu edukasi untuk dapat memahami dampak yang terjadi akibat kelelahan kerja. Salah satu cara terjun langsung ke masyarakat yaitu dengan melakukan Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat (P2M).
Pelaksanaan P2M merupakan salah satu kewajiban dari universitas dan disetiap jurusan. Pelaksanaan P2M banyak bermanfaat bagi mahasiswa, masyarakat maupun dari instansi bersangkutan. Dalam pelaksanaan ini dapat memadukan teori yang didapat dengan pelaksanaan secara nyata. Program ini dapat menuntun mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dengan berinteraksi sesuai dengan adat di setiap lokasi.
P2M seseungguhnya selain bermanfaat untuk mahasiswa juga bermanfaat untuk warga sekitar yang ikut berpartisipasi untuk datang dan berperan aktif dilokasi. Dari P2M yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi akan meningkatkan ilmu masyarakat awam.
Di dalam P2M yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Fisioterapi Universitas Dhyana Pura di Banjar Senganan Kanginan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, tanggal 20 – 22 Februari tahun 2015 yang bertemakan KINEMATIKA III ( Kinerja Eksternal Mahasiswa Fisioterapi Kemasyarakat ). Dari tema diatas kami bertujuan untuk membantu masyarakat dalam gangguan fungsi gerak pada tubuh yang dimana masyarakat bermayoritas sebagai peternak dan petani.
Disini kami memberikan kuisioner dengan Nordic Body Map dan 30 pertanyaan tanda - tanda kelelahan umum selanjutnya melakukan assesment, diagnosa, perencanaan, intervensi serta re-evaluasi kepada klien kami. Adapun jumlah masyarakat berpartisipasi ada 128 orang. Rata – rata keluhan yang di miliki oleh masyarakat desa Sengganan antara lain Back Pain, Elbow, Tendinitis Bicipitalis, Tendinitis Supraspinatus, Tremor, Frozen Shoulder, Piriformis Syndrom, serta Stroke. Modalitas yang kami gunakan adalah Infra Red (IR), Manual Therapy, dan Exercise Therapy. Sebagian Besar keluahan yang dialami klien dapat membaik setelah kami tangani. Pada KINEMATIKA III ini kami menjumpai klien yang mengalami Stroke, sehingga harus kami intervensi secara rutin selam 3 hari. Excercise Therapy juga kami berikan kepada beberapa klien untuk mengoptimalkan fungsi gerak tubuh klien.








Sabtu, 14 Maret 2015

Aksi Sosial Universitas Arga Husada


Jumat, 06 Maret 2015

Osteoporosis



OSTEOPOROSIS

Tulang mengalami perkembangan antara umur 13-15 tahun dan mulai menurun karena faktor usia dan osteoporosis dalam empat dekade terakhir. Karena itu, penting bagi seorang remaja mengoptimalkan proses pembentukan tulang selama dewasa sebagai bagian perlindungan terhadap osteoporosis di masa tua. Dengan melakukan latihan-latihan olahraga secara teratur dan gerakan yang benar maka akan sangat bermanfaat dalam pencegahan maupun dalam pengobatan osteoporosis. Latihan olahraga tertentu tidak hanya dapat membantu kita melindungi diri terhadap berkurangnya kepadatan tulang akibat bertambahnya usia, tetapi juga dapat meningkatkan kepadatan massa tulang pada daerah-daerah tertentu.
Terutama bagi wanita biasanya mengalami osteoporosis lebih dulu dari pada pria. Kalau
kita berpola hidup yang sehat, badan dapat membuat tabungan tulang yang lebih banyak. Tetapi setelah umur 35 tahun, tulang yang dibuang (oleh badan kita sendiri) menjadi lebih sering, sedangkan penabungan tulangnya tetap sama. Pada waktu seorang wanita mengalami menopause, pembuangan massa tulang meningkat karena tidak adanya hormon estrogen. Pada kebanyakan wanita, pembuangan massa tulang lebih banyak dibandingkan dengan pembentukan tulang. Akibatnya, terjadilah osteoporosis alias keropos tulang. Dan pada usia 50-an tahun, kemungkinan untuk mengalami patah tulang karena osteoporosis menjadi lebih besar.
Tidak perlu menunggu tua untuk mencegah osteoporosis, karena pencegahan sejak usia dini sangat efektif dan dapat meminimalisir resiko tersebut. 
sumber foto : https://www.rheumatology.org/assets/0/116/429/489/f2c55648-ecb9-44e7-968a-f4d72328c903.jpg?n=678


FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB RESIKO OSTEOPOROSIS
1.      Wanita
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh hormonestrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu,wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.
2.      Usia
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.
3.      Ras/Suku
Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risikoterbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salahsatu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.
4.      Keturunan Penderita Osteoporosis
Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah.
Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan
 perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya strukturgenetik tulang yang sama.
5.      Gaya Hidup Kurang Baik
v  Konsumsi daging merah dan bersoda
v  Minuman berkafein dan beralkohol
v  Malas olahraga
v  Merokok
v  Kurang kalsium
6.      Mengonsumsi obat
Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan anti kejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penderita osteoporosis adalah :
1.      Beban di depan: menahan beban di depan badan dapat membahayakan. Hal ini disebabkan karena memberikan pembebanan pada tulang belakang yang dapat menyebabkan fraktur kompresi (patah tulang karena penekanan).
2.      Latihan otot-otot perut seperti crunch atau sit up sebaiknya dihindari sebab dapat menyebabkan fraktur kompresi.
3.      Latihan-latihan dengan fleksi ke depan (membungkuk) pada tulang-tulang punggung, misalnya membungkuk kedepan dari posisi duduk atau berdiri sebaiknya dihindari.
4.      Latihan olahraga pada para penderita osteoporosis sebaiknya tidak hanya latihan kekuatan untuk tulangnya saja, tetapi juga untuk memperbaiki perimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot sehingga dapat memperkecil kemungkinan jatuh. Jatuh adalah penyebab fraktur yang utama.
5.      Pada waktu melakukan latihan-latihan beban sebaiknya jangan sambil melakukan olahraga yang bergerak. Misalnya, jangan melakukan olahraga jalan sambil membawa beban atau dipasang beban pada pergelangan tangan atau pergelangan kaki. Pada waktu melakukan latihanlatiha olahraga aerobik jangan menggunakan beban karena kemungkinan cedera menjadi lebih besar.


  • sumber ( http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131808341/Mencegah%20dan%20Mengatasi%20Osteoporosis.pdf )